Kamis, 17 November 2016

Key Tidak Punya Baju!

Dia merasa tidak puas. Baju yang bertumpuk-tumpuk  terasa tidak memiliki baju. Semua warna ada, semua model juga dia punya. Merk yang paling beken hingga abal-abal juga ada di dalam almarinya. Namun, dia masih gelisah. rasanya, Semua jelek!
“saya tak mau pergi, Yah! Saya di rumah saja jaga rumah dengan nenek!" Katanya dengan suara keras.
“Kenapa begitu?” tanya ayahnya dengan nada kalem. Lalu, ayahnya menghampiri anak semata wayang yang duduk termenung di sudut kamar tidur.
“Lihat, yah. Baju saya tidak ada yang bagus. Semua sudah jelek dan tidak ada yang pas untuk menghadiri acara ulang tahun Satria.” Keluh Keysha pada sang ayah.
“benarkah itu?” Tanya ayahnya heran. “bukankah minggu kemaren Key beli baju dengan BUnda?” ayah melanjutkan pertanyaannya dan menghampiri tumpukan baju yang berantakan.
“Iya” jawab Key tak bersemangat. “Baju baru yang Key beli dengan bunda kan sudah dipake kemaren, yah”. Lanjut Key serasa ingin dibenarkan.
“coba lihat, baju ini bagus, nak. Cocok buat dating ke acara ulang tahun satria.” Ayah menyodorkan baju warna biru muda yang anggun di hadapan Key. Key hanya melirik.
“itu baju sudah pernah Key pake dating ke acara Ulang tahun Mala teman satu kelas Key dan satria” Jawab Key lesu.
“lalu, Key mau pakai baju yang mana?” Tanya ayah tetap sabar.
“Entahlah. Key tak ingin datang saja, yah.” Key mendesah.
“Bunda Key sudah di sana. Bunda pasti sudah menunggu. Dan jika Key tidak datang, Satria akan kecewa. Key tahu? Key adalah sepupu satria yang sangat disayangi.” Ayah berkata dan masih sibuk mencari baju di deretan baju-baju Key yang berjajar di lemari gantung.
“Baiklah.” Key mengalah dan melangkahkan kaki ke dekat ayahnya. Mereka memilah satu persatu baju yang berjajar di lemari gantung dan juga di deretan tumpukan baju yang di lipat rapi.
Akhirnya, Key menemukan baju yang pas dan mereka berangkat ke acara ulang tahun Satria.
Sepanjang perjalanan, seperti biasa Ayah dan Key mengobrol kesana-kemari.
“Key” ayah memanggil lirih
“iya, yah” Key menjawab
“kamu tau kenapa Key merasa tidak punya baju padahal di lemari ada baju begitu banyak dan masih bagus?” Tanya ayah
“karena………………”
“karena Key belum bisa mensyukuri apa yang sudah Key punya” ayah Key memotong. Lalu ayah melanjutkan. “dan jika Key tidak bersyukur, Key akan begitu terus. Merasa tidak punya padahal masih punya. Dalam hal apapun ini, nak. Jadi, belajarlah bersyukur agar apa yang sudah Key punya bisa dinikmati dan dimanfaatkan dengan baik.”
“coba lihat anak itu, Key” ayah Key menunjuk keluar. Di seberang jalan ada anak kecil yang menjajakan sebuah Koran. Anak kecil itu berpenampilan sederhana, kaos oblong dan celana pendek yang sudah berwarna usang. Tapi anak kecil itu selalu tersenyum di sela-sela dia menjajakan korannya.
Setelah Key memerhatikan gerak anak kecil si penjual Koran, Key menatap ayahnya dan berkata. “Iya, yah. Seharusnya Key bersyukur. Dan tidak seharusnya Key menganggap barang yang sudah Key pakai beberapa kali adalah barang jelek dan tidak layak pakai yang harus di buang. Semua bisa dimanfaatkan, baik untuk kita sendiri atau orang yang membutuhkan”
Ayah tersenyum, dan senyuman itu disambut senyum bahagia Key.  Lalu, mereka turun karena ternyata sudah sampai di rumah Satria.

5 komentar:

Silahkan tinggalkan jejak di blog saya.. :-)