Sabtu, 12 Januari 2013

Latihan Motor Part I #Harus Tenang

17.00 (110113), setelah puas makan maka pilihan untuk menghabiskan sore ini adalah ke PRPP, Semarang.
sore itu, dalam suasana yang sedikit mendung disertai semilirnya angin, saya diajak A Mas berselancar ke lokasi Pantai Marina Semarang.

Awalnya, saya kira kami akan duduk santai di pantai sambil menikmati indahnya lautan dan juga sunset yang menjadi menu ternikmat di sore hari. Begitu bahagianya hati ini, seperti bahagianya anak kecil yang diberi mainan baru. Namun, ternyata salah.

A Mas menghentikan laju motor tepat di jalan sebelum gerbang masuk Panati Marina. Dan akupun terkaget sambil bertanya penuh penasaran "ngapain berhenti di sini mas?"
"ini jalanan lumayan sepi. bagus buat latihan motor." A Mas menjelaskan dan langsung menyerahkan posisi depan untukku. Dan, sungguh aku sangat grogi...(mungkin groginya hampir sama pas awal bertemu sang kekasih.. :-D ).

Memang, untuk teman-teman yang pertama kali latihan naik motor sebaiknya dilakukan di lapangan atau jalanan sepi yang sekiranya tidak membahayakan.

Dengan perasaan was-was yang menyelimuti diri ini,  maka akupun berpindah tempat duduk. Ya, aku sudah memegang kemudi. Dan bisa gak bisa, aku harus menjalankan motor ini.

Satu dua kali aku enggan untuk menjalankan motor, karena takut kalo menabrak pinggiran  jalan. Untungnya A Mas memberi komando dan pengertian tentang cara naik motor. Hal yang terpenting saat naik motor adalah TENANG dan KONSENTRASI. Juga tanamkan dalam diri kita bahwa SAYA PASTI BISA.

Ada kalimat yang begitu menantang. Saat itu diucapkan A Mas di pertengahan aku menjalankan motor "dulu kan udah pernah bisa naik motor yang gigi, masak ini matic malah gak bisa?" (sumpah iki ngece banget.... tapi juga memotivasi se sebenarnya... :-D).


gambar diambil drai blog orang lain
Nah buat teman-teman yang ingin bisa naik motor, ayo latihan sekarang.. jangan takut karena Jika ada kemauan pasti ada jalan....

Selamat Berlatihan....


Kamis, 10 Januari 2013

LDR Berlalu : Ini Baru, Baru Ini

Rasanya lama tidak merasakan hal seperti ini. Rasanya lama tidak menjalani hal seperti ini. Setelah sekian lama aku di sana dan dia di sini, aku dan dia selalu berusaha  menjaga hubungan ini agar selalu baik-baik saja. aku dan dia selalu berusaha, berusaha, dan berusaha. Jika sekali harus diselingi dengan percek-cokan, aku dan dia harus bisa menjaga, dalam keadaan apapun, dalam kondisi bagaimanapun. Karena jika hubungan tidak dijaga,maka semua akan hancur lebur bak debu yang berhamburan.

Kini, datang apa yang ku ingin. bisa bersamamu tanpa harus menunggu berpuluh hari, tanpa harus menghitung jam hingga ribuan menit, karena aku dan dia bisa berjumpa di sore hari kala mentari tersenyum di arah barat. Tidak lama memamng, namun hal itu sungguh membuat hati terasa baru.

Tahap ini, baru saja saya jalani. Dan ini adalah tahap untuk menuju tahap selanjutnya.
Saat ini, LDR berlalu..
Dan aku tahu bahwa LDR itu butuh perjuangan, LDR itu butuh kepercayaan,
LDR itu butuh komunikasi, LDR itu harus sekali-kali dibumbui dengan percek-cokan yang membangun kedewasaan diri dan hubungan. LDR itu harus bisa menahan emosi, LDR itu harus sabar,
Dan LDR itu indah, namun lebih indah ketika kita menuai buah manis dari LDR dengan baik.

Rabu, 09 Januari 2013

Dan Kini, Aku Telah Menemukannya

Butuh waktu memang untuk melupakan seseorang yang pernah mengisi hati dan menemani lewati hari. Semua kenangan adalah tentang dia. Namun, hal itu tidak bisa didiamkan dalam kubangan kepedihan dalam hati. Harus segera diberantas. Maka, akupun mulai membuka hati yang sejujurnya untuk pria lain. dan tak ayal lagi, aku mulai menikmati kebersamaanku dengan pria yang dulupernah hadir di kala aku masih bersamanya. Ya, dia adalah mas Elang, pria yang selalu menghiburku dikala aku tersakiti oleh mantan kekasihku.

Sungguh, bukannya aku cewek gampangan, namun semua telah berubah. Bersamanya, aku menjadi pribadi yang lebih baik. Aku juga mendapatkan kehidupan yang membahagiakan. Lihatlah, perhatiannya sungguh nyata. Mas Elang telah membuat hidupku penuh warna dan harapan ke depan yang lebih baik.

Dan kini, hidupku indah seindah bulan purnama, secerah pelangi di kala habis turun hujan. Bersamamu, Aku menemukan cinta sejati. Dan, aku tak ingin berpisah denganmu, karena aku tak ingin kehilangan indahnya hidup ini.

Maaf, Aku Tidak Bisa Lagi




Sudah cukup sampai di sini cerita tentang kita. Meski sudah empat tahun aku menjalani hidup ini, namun saya kira suratan takdir berkata “cukupkan sampai di sini. Mungkin ada yang lebih baik dari dia”.
Maka, dengan hati yang sungguh terpaksa, malam itu, tepat tujuh tahun yang lalu aku berkata padamu “ Mas, saya kira hubungan kita tidak bisa dilanjutkan lagi”.
Dan kamupun terperangah akan keputusan yang saya ambil “kenapa?” kamu bertanya dengan nada penuh kebimbangan. “Apakah kamu tidak bias memaafkan kesalahanku ,beb? Saya janji tidak akan pernah menduakanmu lagi” kamu mencoba meyakinkan aku untuk kembali memperbaiki hubungan kita yang sebenarnya sudah tidak sehat lagi.
“Saya tidak bisa seperti ini terus, mas. Saya ingin dicintai sepenuh hati oleh orang yang saya cintai. Dan saya kira saya mendapatkan orang yang saya harapkan itu. Maafkan aku karena tidak bisa lagi mempertahankan hubungan ini.” Ucapku dengan penuh ketenangan.
Dan mulai saat itulah aku tidak lagi menjadi kekasihnya Vino,cowok yang kusayangi namun selalu menyakiti hatiku. Akhirnya, sungguh aku menemukan cowok yang sayang denganku apa adanya. Maka kubungkus kisah lama yang menyedihkan itu, dan kubuka lembaran kisah baru dengan kekasihku, Mas Elang.