Coming Againnn!!!!
Bismillah, dan
Alhamdulillah. Saya bisa kembali atas dukungan dari teman-teman semua. Saya
yakin, message adalah bagian dari
tali silaturahmi. Maka, sebuah message
juga merupakan tiupan semangat yang diberikan oleh malaikan lewat peri
bernamakan manusia. Dan kali ini, terimakasih saya buat Admin ODOP dan tentu teman-teman ODOP karena
telah mampu membangkitkan semangat menulis saya.
Hari ini
merupakan minggu yang entah ke berapa saya mengikuti kelas ODOP. Dan, saya
sebenarnya malu untuk mengakui bahwa sudah seringkali BOLOS tanpa alasan. Kali ini dengan tertatih saya menahan malu untuk kembali bangun dan mengikuti
kelas ini. Maka, saya harus menghitung masa kerja kelas ODOP dan menghitung
hari yang telah saya lewatkan tanpa menulis. Hingga harapannya, saya bisa
menulis lebih banyak dan juga semangat penuh cinta.
Bagi saya, Minggu
ini merupakan awal yang tepat. Sepertinya, semua pihak dan keberuntungan
memihak pada saya. Lihatlah! Saya di sini bisa berdiri tegak dengan keadaan
sehat. Dan Tantangan yang diberikan oleh ODOP adalah tentang perkenalan diri.
Lalu, nikmat apa lagi yang harus saya dustakan?
_____________###_____________
Berbicara
tentang perkenalan, ini adalah awal saya harus membuka hati. Iya, membuka hati
jika saja nanti ada teman dari seribu teman yang tertarik menyambung
silaturahim dengan saya. Karena dari perkenalan tidaklah tidak mungkin dari
yang tidak kenal menjadi kenal, dari yang jauh menjadi dekat, dan dari yang
sudah kenal atau sekedar tau menjadi lebih akrab.
Dahulu, saat
saya belum begitu faham arti sebuah nama. Saya protes dengan Bapak “Kenapa nama
saya NUR HASANAH? Kenapa saya tidak diberi nama yang panjang layaknya kereta agar terdengar lebih gaya?”
Bapak sayapun
dengan enteng menjawab “Beruntung tidak bapak beri nama PAINAH, nak”
Saya hanya
terkekeh dan diam dalam gerilya pikir. Iya juga. Di Era modern ini seharusnya
saya bersyukur karena sudah diberi nama yang indah oleh kedua orang tua saya.
Sayapun tersadar bahwa hakikat sebuah nama adalah bukan karena terdiri dari
satu suku kata, dua suku kata, ataupun tiga dan lebih bnayak dari tiga suku
kata. Nama adalah doa dan harapan dari orang tua. Dan nama yang singkat ataupun
panjang di dalamnya terselip beribu doa dan harapan dari orang tua agar kelak
si anak menjadi manusia yang baik layaknya nama yang di sandang.
Nama PAINAH juga
tidaklah jelek seperti halnya seperti kata bapak saya. Nama PAINAH juga
memiliki arti yang baik karena nama PAINAH diambil dari bahasa Jawa dan
merupakan nama yang popular pada tahun kejayaannya.
Di tahun 2000an
ini mungkin nama PAINAH tidaklah keren, tapi abaikanlah hal itu, karena setiap
kata yang ada di dalam nama pasti memiliki arti dan doa dari orang tua.
Seiring berjalannya waktu, saya
mulai memahami arti nama saya. Dan itu sungguh luar biasa. Karena ternyata nama
saya diambil dari bahasa Arab yang memiliki arti Cahaya (yang membawa)
Kebaikan.
Lalu, dalam
benak saya berpikir, apa saya bisa menjadi manusia seperti harapan dan doa dari
kedua orang tua yang disematkan dalam nama saya? Saya yang berusia sudah lebih
dari seperempat abad ini belum bisa menjawab dengan baik. Tapi, saya harus
berusaha untuk menjadi manusia yang baik layaknya harapan yang terselip dalam
nama saya.
Wow!! Lihat!
Saya menulis lebih seperempat abad.
Benarkah? Iya, umur saya bisa masuk dalam kategori tua. Tapi jangan terkecoh! Saat teman-teman
melihat foto atau ketemu langsung dengan saya, pasti teman-teman tidak akan
percaya kalau saya sudah berkepala dua dan sudah memiliki suami yang begitu
baik dan perhatian serta memiliki satu putra yang tampan.
Ketidakpercayaan
ini beberapa kali terbukti di tempat saya bekerja, yaitu di Kecamatan. Saat
saya mengunjungi instansi Pendidikan atau Kesehatan hal tersebut lagi-lagi
terbukti. Iya, beberapa kali saya harus ke Instansi Pendidikan atau Kesehatan,
karena saya selain Ibu Rumah Tangga juga nyambi sebagai Pendamping Program
Keluarga Harapan (PKH). Hal seperti ini kadang membuat saya bahagia dan
berbunga-bunga. (Wanita mana yang tidak mau tampil muda?). Tapi hal seperti ini
juga membuat saya harus hati-hati dan waspada. Bukan! Ini bukan ke-GR-an soal
cantik atau tidak. Karena cantik itu relative. Tapi, wanita muda (wanita muda
yang tampak, belum ketahuan atau memang belum berkeluarga) itu lebih rentan
untuk digoda dan digombali oleh bapak-bapak berpangkat dan mas-mas ganteng.
Maka, di sini harus ada penjagaan hati khusus untuk ibu muda dan mbak-mbak yang
masih single. Karena kita tidak
pernah tahu sampai mana kekuatan iman dan kekuatan hati kita atas godaan yang
menghampiri kehidupan.
Selain
mengenalkan diri saya, saya juga ingin mengenalkan sedikit tentang orang
terkasih, yaitu suami dan anak. Suami
saya asli Demak-Jawa Tengah. Dan memiliki nama Nuruddin. Kami dipertemukan saat
masih belia di sebuah Desa tempat kami menuntut ilmu, yaitu saat kami masih SMA
di se Desa Kajen-margoyoso-Pati. Ada yang tahu Desa ini? Desa Kajen cukup
populer dengan sebutan kota santri
karena di sana berdiri beberapa bangunan
Pondok Pesantren baik yang sudah berumur
puluhan tahun ataupun baru seumur jagung. Dari sini cerita kami di
mulai. Dari sebuah Desa, hingga kami melanjutkan memilih mengejar cita-cita
masing-masing. Dan dengan cerita lain namun masih dengan cinta yang sama, Dia
datang ke rumah untuk melamar. (Cerita ini komplit, saya rasa tidak cukup untuk
diceritakan dalam satu halaman. Dan semoga lain waktu bisa menuliskannya
menjadi berpuluh-puluh halaman). Hal itu sudah berlangsung beberapa tahun yang
lalu. Sekarang, kami memiliki putra mungil yang pintar dan sholih. Kalau suatu
saat kita diberi kesempatan untuk berjumpa, silahkan panggil anak kami dengan
nama Fachri.
Panjangnya saya
bercerita, sampai lupa memberi tahu nama panggilan. Dan ini pasti akan membuat
teman-teman bingung. Jangan bingung. Sillahkan panggil saya ‘Nur atau Cenung’.
Kenapa Cenung? Ini panjang lagi ceritanya. Dan sepertinya harus saya bikin
cerita tersendiri di lain waktu. Memang, kalau sudah cerita diri sendiri itu
tiada habisnya. Ini saja, rasanya masih banyak yang belum tertulis. Tapi semoga
dengan banyak cerita tapi sedikit isi ini bisa mewakili perkenalan saya.
Jangan lupa main kerumah saya ya.
Main ke salah satu juga gak apa, namanya juga banyak rumah.hehe
Rumah :
Pelemgede RT 06 RW 02, Pucakwangi, Pati, Jawa Tengah.
FB :
Cenung.hasanah
Twitter :
@cenung_ngaos
Ig :
Cenung hasanah
Blog :
Nyum-manis.blogspot.com
Waaah salam kenal mba cenung... Antika jiga dari Pati loh...
BalasHapusTepatnya di guyangan ^^
Tapi sekarang pindah ke Lampung...
Kapan-kapan boleh nih main ke rumah mba ^^
Ketemu pangeran kecilnya
Salam kenal jg mb Antikaa... wah, boleh bgt tu mb. Kbar2 aja klo lagi ke Pati.
HapusNanti kita bisa ketemuan...
Salam kenal mbak cenung
BalasHapusSalam kenal mbak hasanah...
BalasHapusSalam kenal ya, Mbak Nur :)
BalasHapussalam kenal semuanya, mbak Wiwid, mas Rohmad, dan mbak NOva... :)
BalasHapus