Jumat, 27 Januari 2017

BUAH KETEKUNAN #NHW_1

Assalamualaikum.
Kembali, lagi-lagi saya kembali untuk menulis. Dan saya akui, menulis itu berat. Tantangan terberat untuk menulis adalah rasa malas. Jika rasa malas melanda, maka ide yang tadinya jernih pun ikut hilang antah berantah. Kali ini, saya datang tidak untuk menulis cerita ataupun puisi. 
Tapi, saya menulis untuk mengukirkan keinginan yang masih terberai. Agar kedepan, saya bisa tahu sebatas mana kekuatan dan tekad saya untuk mewujudkan. 

Sedari kecil, saya memiliki banyak keinginan. Dan keinginan tersebut sudahlah tentu ada yang terwujud dan juga ada yang masih dalam sebatas angan.
Apakah saya bisa mewujudkan semua keinginan saya yang hadir sejak kecil bahkan beriringnya saya tumbuh hingga menjadi seorang ibu keinginan akan hal-hal lain pun ikut berkembang?
Tidak! banyak keinginan memang, tapi saya sadar siapa diri ini. Kalaupun Allah mengijinkan saya untuk merangkul semua keinginan yang ada dalam pikir dan angan, maka saya akan sangat bersyukur. Tapi, lagi-lagi saya harus tahu kapasitas diri ini. Nah, dari sini saya  harus mulai belajar untuk memilah keinginan mana yang nantinya harus saya tekuni. 

Untuk memilah keinginan mana yang nantinya bisa saya tekuni, bagi saya ini merupakan hal yang sulit. 
Beruntung, saya mengikuti #Matrikulasi Ibu Profesional Bacth 3. Disini, kami mengikuti kelas yang diadakan secara online. Kelas dipandu oleh Fasilitator yang sudah teruji(in sya Allah) . Banyak kegiatan yang kami lakukan, diantaranya adalah penyampainan materi, diskusi, hingga pemberian tugas yang harus dikumpulkan sesuai jadwal. 
Materi pertama adalah tentang “ ADAB MENUNTUT ILMU” (penasaran?).

Seperti yang sudah saya paparkan, kami juga diberi tugas untuk dijawab dan juga dikerjakan secara nyata, adapun tugas-tersebuat adalah sebagai berikut. 

1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini. 
Saya berpikir, saya tidak boleh salah mengambil jurusan. Apalagi ini adalah jurusan ilmu yang natinya akan menyangkut dengan kemaslahatan umum (lebay). Tapi benar, kemaslahatan umum ini adalah saya, suami, dan juga anak. Maka, saya harus mempertimbangkan dengan masak, meski sedikit banyak ego saya masih ikut serta. Ya, saya suka kegiatan social, saya suka baca buku, dan saya suka menulis (meski lebih banyak tidak menulis). Selain itu, saya suka mengajak anak tetangga main ke rumah untuk sekedar membaca buku cerita atau belajar bersama dan bermain bersama dengan anak saya. Selain itu, saya juga senang ketika ada seorang ibu datang ke rumah untuk bertanya “ini bacanya bagaimana?”. Maka saya tidak malu untuk mengajak ibu-ibu (yang mau) untuk belajar mengaji atau menulis. Dari sini, saya ingin bisa menjadi ibu teladan untuk anak-anak yang nantinya saya memiliki perpustakaan atau rumah baca. Di rumah baba saya diharapkan aka nada kegiatan yang dilaksanakan secara rutin, yaitu mendampingi anak-anak dan ibu-ibu untuk belajar menulis dan membaca.

2. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut.
Anak adalah titipan Allah dan harapan masa depan orang tua. Orang tua, terutama ibu adalah madrasah pertama dalam kehidupan anak. Dengan mendampingi anak-anak dan juga ibu-ibu yang membutuhkan, maka dari sini saya akan belajar menjadi ibu teladan bagi anak saya. 
Satu hal yang menjadi alasan saya adalah tempat tinggal. Ya, tempat tinggal  saya merupakan kampung yang lumayan jauh dari perkotaan. Dalam kehidupan di perkampungan, saya melihat banyak ibu-ibu yang “latah”, banyak ibu-ibu yang masih buta dalam pendidikan. Dan buta pendidikan bagi seorang ibu atau orang tua adalah sesuatu yang kurang sehat untuk masa depan anak. Satu hal lagi, fasilitas pendidikan di kampung juga masih minim.

3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
Hal pertama yang harus saya lakukan adalah memantaskan diri terlebih dahulu (belajar). Menurut saya,  jika ada niat pasti akan banyak jalan untuk bisa menjadikan diri ini pantas. Diantaranya adalah mengikuti kelas yang di Matrikulasi Ibu Profesional, karena di sini saya bisa menimba ilmu baik materi dari kelas atatupun menimba ilmu secara langsung dari ibu-ibu yang luar biasa di Matrikulasi Ibu Profesional. Selain itu, saya membeli buku setiap bulan meskipun itu hanya satu untuk menambah koleksi rumah baca yang saya impikan. Saya membaca buku dan kembali menceritakan untuk anak saya ataupun anak tetangga. 

4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu.
Agar mendapat ilmu yang berkah dan bisa manfaat, maka saya harus memperbaiki beberapa sikap saya, diantaranya adalah mengikuti kelas belajar baik offline ataupun online yang saya ikuti. Jika tidak bisa hadir, saya harus konfirmasi dengan pengampu di kelas offline. Jika ketinggalan materi atau diskusi dalam kelas online, yang harus saya lakukan adalah membaca materi yang diberikan oleh fasilitator dan juga mengikuti diskusi yang telah berjalan. Dan, bismillah saya akan belajar untuk disiplin dan mendokumentasikan kegiatan yang berjalan.  

Alhamdulillah, NHW #1 sudah terjawab. Semoga Allah mempermudah langkah saya dan juga sahabat semua. Amiin..