Kamis, 14 Juni 2012

Ibarat Teh dan Kopi

Teh ini menghangatkan jiwa,
Kopi itu menyegarkan jiwa, 
seperti halnya selingkuh, 
kopi dan teh tak bisa di minum bersamaan.

Itu adalah puisi hidup, dan tulisan ini terinsprasi dari teh hangat yang saya minum malam ini, juga terinspirasi dari pengalaman hidup masa lalu.

kalau teman tahu gimana rasa selingkuh, saya kira semua akan setuju dengan puisi itu. karena orang selingkuh itu benar nikmat adanya, indah dirasa. tapi, itu semua kalau bisa membagi dan memanage dengan baik. 

Ibarat kopi dan teh, adalah dua insan yang memiliki karakter, sikap dan sifat berbeda. Pasti kalau dijadiin satu bakal menjadi lengkap. Namun, andai kopi dan teh itu dicampur aduk jadi satu, pasti akan menghasilkan rasa yang entah gimana jadinya.

Begitulah juga dengan selingkuh. kalau sie pelaku bisa membagi dengan baik, bisa menyesuaikan kebutuhannya, maka semua akan indah. 
kalau sie pelaku tidak bisa mengatur, maka hancurlah semua harapan itu.

So, jangan berharap dengan indahnya kemanisan hidup yang semu.

Percayalah! semua itu pasti tak akan bertahan lama. Pintar atau tidak, semua akan bergejolak mengungkapkan kebenarannya, baik secara langsung dan cepat ataupun lambat.

Perlu diketahui, Kopi dan Teh tetap memiliki kandungan kafein, meski kandungannya berbeda. Maka dari itu hati-hatilah dengan urusan yang satu ini. jangan sekali-kali memainkan adegan "SELINGKUH" dalam sandiwara hidup.

Dalam suka juga duka.

gambar diambil dari blog orang lain.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak di blog saya.. :-)