Sabtu, 09 Juni 2012

Cerita Dari Pulau Seberang #1

Sore hari, di hari sabtu tepat tanggal 09 juni sang mami tercintapun telpon dari pulau seberang, yaitu pulau Jambi. Kali ini jangan bayangkan tentang Jambi perkotaan. Karena my mom and pap berada di pelosoknya Jambi. menurut kisah dari ibuku, rumahnya ada dibawah pohon karet, tempat biasa mereka menyadap karet. Sebenarnya saya tidak tahu pasti, tapi menurut alamat yang tertera dalam bukti kiriman wesel, alamat berada di desa Suo-suo, Muarate, Jambi (parah.. akupun tak tahu dimana lamat pastinya.hahaha = kata bapakku gak tahu gak pa2, besok aja kalo punya kesempatan didatangi langsung, dan katanya lagi itu tidak akan menjadi tempat tinggal selamanya. Tetap (insya Allah) selalu akan di Pati).

Bulan Juni sudah memasuki bulan ke 8 my parents di tempat tersebut. Bukan merupakan keinginan mereka untuk melancong samapi negeri seberang, namun itu semua adalah sebuah keharusan yang mereka ambil (semacam tidak ada pilihan lain). Memang, inginnya saya melarang. tapi apalah daya, saat ini saya masih belum bisa. dan semoga tahun besok setelah kelulusan saya, mereka benar-benar bisa stay at home (amin..).

Meski begitu, mereka tetap bahagia. dengan sabar mereka telpon, paling tidak seminggu sekali. tanya kabar, basa-basi, atau bahkan sekedar ingin mendengar suara meski wajah tiada sua. Oiya, satu hal lagi, selain kedua orangtuaku, yang turut serta ke negeri seberang adalah kakak sepupuku beserta istri tersayang dan jagoan kecilnya yang berumur 1 tahun. Eits, tapi sekarang sudah masuk 2 tahun ding. tiap kali ortuku telpon, pasti akan ada selintas suara Bagas (nama ponakan kecilku) yang nimbrung untuk mengobrol. meski ngomongnya belum lancar, tapi hati ini serasa bahagia bisa mengobrol dengan ponakan tersayang (haha).

Tiap kali telpon, pasti ada saja yang jadi bahan cerita. Entah itu tentang sekolah, Skripsi (sebenarnya radak pedih kalo ibu tanya hal ini), tentang kesehatan, atau apapun yang ingin kita bicarakan. Hal yang menyenangkan dan mengesankan adalah ketika menyimak kisah ibuku. Banyak hal yang diceritakan ibuku, tergantung musim dan selera (haha).


 Dulu, waktu musim durian, ibuku tidak tanggung-tanggung cerita betapa banyaknya durian disana, kata beliau seperti barang yang tak berharga. kalau pengen, tinggal datang saja ke kebun, niscaya bisa langsung ditemui durian matang yang sudah jatuh. tiap hari ibuku bisa habis 4 durian, dan itu durian yang langsung jatuh drai pohonnya. Akupun ngiler menengar ceritanya, karena tahu sendiri di Jogja mahal nian harga durian, meski itu saat musim-musimnya.

gambar durian. (Diambil dari blog orang lain)


                                                                   
Dan sore ini adalah cerita tentang hewan dan tempat wisata. Karena di sana rumahnya di bawah pohon karet, otomatis pastilah sangat rindang dan adem. Tapi ngeri juga sih, karena menurut penuturan ibuk, disana sangatlah banyak hewan berkeliaran, salah satunya adalah kera. Sebenarnya ada tiga macam jenis hewan yang berbentuk seperti kera, tapi yang dua aku lupa namanya (sedikit sulit untuk menyebut namanya = tapi, hewan ini yang satu memiliki ekor panjang, dan satunya tidak ada ekornya. Semoga besok kalo ditelpon aku ingat untuk menanyakannya lagi.hahaha). Hewan lain yang bisa ditemukan di sekitar adalah luwak, gajah, berbagai macam burung, dan ulat-ulatan. 
Ngomong soal kera atau luwak, ternyata mereka malu kalau ketemu manusia. Bahkan saat dipandangpun mereka tak mau melihat ke arah manusia. kala manusia melewati mereka, maka mereka akan menghindar. maka itu, saat aku mengungkapkan agar dipotoin salah satu dari mereka bapak tidak menyanggupi. Ya sudahlah, itu tak jadi masalah. Dan pernah sekali aku minta agar bapak membawa pulang salah satu kera tersebut. namun,  itu sudah pasti tidak akan bisa, karena tahulah kendaraan umum tidak memperbolehkan penumpang membawa hewan. Selain itu, warga di sana tidak bisa sembarangan membawa hewan yang hidup di sana karena tempat tersebut merupakan bagian dari wisata Satwa Langka. 



Terkhir dari cerita, di sana sering hujan. Jadi, kedua orangtuaku lebih banyak menghabiskan waktu dirumah bersama ponakan kecilku. 

#Harapku, semoga puasa dan lebaran kali ini kami bisa berkumpul.
amin ya Allah.... :-)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak di blog saya.. :-)