Jasa mereka dan kerja keras mereka untuk masa depan ankanya tiada lagi bisa terbayar...
Disini saya tidak bisa banyak berbuat, hanya berdoa, berusaha, dan belajar untuk mencapai cita-cita dan masa depan.
bapak-ibu, trimakasih untuk semuanya...
"kali ini saya membuka file dan menemukan puisi saya satu tahun yang lalu tentang kerinduan saya pada ibu dan ayah. namun, disini saya hanya menuliskan puisi tentang ibu, mungkin dan semoga saja puisi un tuk seorang ayah akan segera bisa tertuangkan dalam tulisan...... "
Mak
Aku rindu belaianmu, aku rindu cubitanmu
Bila kau tau, mak
tentang apa yang ku rasa
Tak ingin ku jauh dari dekapmu
Aku ingin selalu kau peluk
Tiap saat aku membutuhkan
Mak
Tanganmu yang kekal membuat perasaan nyaman
Disetiap elusmu
Jarimu yang gempal membuat pantat seperti di elus
Disetiap cubitmu
Namun sayang, kau tak pernah mencubit
Sekalipun aku melakukan salah
Kau akan tersenyum, dan itu membuatku rikuh
Mengutuk diri sendiri
Mak
Kau wanita yang lembut, dibalik tatap mata yang tajam
Kau wanita periang, dibalik cakap yang kadang kelewat
Mak
Aku kesal, aku mendengus,
Tak ada yang menyuapi aku
Aku makan sendirian, meski tangan sebenarnya tak ingin
Banyak nasi beterbangan entah ke mana
Tak masuk sesuai sasaran
Mak
Perutku lapar hatiku kerontang
Jiwaku rindu mulutku tak lagi mengadu
Benar katamu mak
Aku harus sabar sampai waktu berpihak
Lalu aku kan puaskan diri memelukmu
Dan aku siap untuk kau rutuk
Supaya hati puas, supaya rindu tak lagi menggelayut
Teruntuk makku yang ada di pulau seberang
Yogya, 2602’10
Rindu yang terulang dan terasa sama dalam guyuran hujan nan dingin.
November, 092011
"I mIss U, Mom.., I MIss UU dad...."
Cenung_ngaos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak di blog saya.. :-)